Sunday, September 2, 2018

Mengenalkan Buku IPA Sejak Usia Dini? Bisa Kok Moms!!





Mengenalkan Buku IPA Sejak Usia Dini? Bisa Kok!! Ya, imajinasi sangat melekat pada jiwa anak-anak. Tak ayal kita pun selalu asyik selalu menyuguhkan buku bacaan dongeng untuk si kecil agar bisa menyuburkan imajinasi dan minat bacanya.  Lalu apa benar imajinasi si kecil hanya untuk dunia fiksi? 

 Nah, bila kali ini kita menyuguhkan buku bacaan ilmu pengetahuan alam, apakah respon si kecil sama senangnya dengan ia melihat cerita bergambar si kancil mencuri ketimun? Atau cerita heroik pahlawan berkuda yang menyelamatkan putri kerajaan? 

Wuah jangan salah loh, ternyata bacaan ilmu pengetahuan tak kalah serunya dengan bacaan dongeng. Bahkan si kecil bisa lebih melahap bacaan ilmu pengetahuan alam di banding buku bacaan dongeng.

Mulai Dari yang Sederhana
Memperkenalkan ilmu pengetahuan alam disini tentu saja bukan membicarakan suatu informasi yang berat, seperti bagaimana bumi itu tercipta? Atau mengapa gunung bisa bisa mengeluarkan lava?
Disini, kita bisa memulai memberi  pengetahuan si kecil dengan memperkenalkan kejadian alam yang bisa kita perlihatkan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti pergantian hari dalam seminggu, bagaimana matinya hewan peliharaannya, atau tentang siapa itu kepompong.

Buat anak lebih dekat dengan alam sekitarnya.  Belajar dan bermainlah di taman sekitar rumah. Mengapa daun berwarna hijau, kuning dan akan berubah warna  menjadi coklat ketika terjatuh. Percayalah, besok  pasti si kecil akan lebih melahap buku bacaan ilmu pengetahuan dibandingkan buku dongengnya? Karena ia merasa terlibat dan dekat dengan obyek yang ia pelajari.  Tak ayal, kegiatan bermainnya esok hari akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan kegiatan bermainnya hari ini. Ya, mengetahui pengetahuan alam itu memang dimulai dengan bermain.


Kenalkan Air, Tanah, Udara dan Api
Tidak sedikit para ibu yang melarang si kecil bermain air. Ketakutannya akan si kecil masuk angin atau membuat lantai menjadi becek adalah seakan-akan menjadi salah satu PR ibu. 

Nah dengan IPA, saat si kecil asyik bermain air, ia tak lagi mengetahui air hanya bisa menyebabkan baju dan tubuhnya basah. Karena segera, ia akan mengetahui dan mengamati betapa magisnya benda cair tersebut.  Seperti Bagaimana air bisa menguap, bagaimana air bisa menjadi es, bagaimana benda padat yang diceburkan bisa tenggelam, benda ringan bisa mengapung. Jadi, ayo segera bacakan buku tentang benda cair, dan ajaklah si kecil bermain dengan informasi yang sudah ia dapatkan.

Oiya,  kunci awal mengenalkan si kecil tentang IPA adalah tak boleh takut kotor. Untuk itu jangan sterilisasi si kecil di dalam ‘kotak kaca’.  So, yuk segera ajak si kecil bermain tanah!

Tenang Mom, jangan kuatir, dari tanah kita bisa memperkenalkan si kecil banyak hal, tentang proses pertumbuhan tanaman salah satunya. Tapi tak usah mengajak si kecil menyangkul,  beri saja contoh tentang biji-bijan yang bisa berubah menjadi tunas. Biji kacang-kacangan contohnya. Wuah, fenomena seperti itu pasti akan membuat si kecil selalu mencintai hari esok karena tak sabar menunggu tanaman pertamanya tumbuh.

Setelah mengenalkan air dan tanah, kini saatnya mengenalkan udara pada si kecil. Gunakanlah media favorit si kecil, seperti balon, kincir angin salah satunya. Mengenalkan sifat benda gas juga tak kalah menyenangkan. Bisa juga ajak si kecil lari pagi dan memintanya untuk menarik dan menghembuskan nafas.
Terakhir, mengenalkan api merupakan hal terpenting untuk si kecil. Membekali si kecil tentang fungsi api yang membakar dan mengakibatkan panas bisa membuatnya untuk lebih berhati-hati dalam bermain kembang api atau menyalakan lilin. Sehingga kita pun tak lagi harus memekik kata ‘jangan’ pada si kecil saat si kecil bermain api.

Ilmu pengetahuan memang menyenangkan! Siapa tau diam-diam si kecil akan bereksperimen dan kelak akan menjadi ilmuwan besar. Jadi siapa bilang imajinasi si kecil hanya kuat saat ia melihat dunia dongeng ?  




Tips si Kecil Mencintai IPA
1.            Pilih buku IPA yang menyajikan lebih banyak gambar dibandingkan dengan tulisan penjabaran yang panjang. Karena kita tidak bisa menampik gambar merupakan pintu pembuka ketertarikan anak pada Tapi tetap isi tulisannya harus jelas dan sampai pada tujuan.
2.            Berikan contoh dari penjelasan sains yang telah kita  bacakan. “Jadi tahukan mengapa  ikan bisa hidup dalam air, dan akan mati tanpa air,?”
3.            Jangan pernah bosan mendengar dan menjawab saat si kecil bertanya ‘Itu apa?’, ‘Kenapa?’, ‘Kok bisa?’ dan sebagainya.
4.            Bila ada pertanyaan si kecil yang membuat Ibu bingung, jangan segan untuk berkata, ‘Kenapa ya?’ Lepas Itu, ajak saja si kecil untuk sama-sama mencari jawaban. Dengan begitu rasa keingintahuan si kecil akan bertambah besar.

No comments:

Post a Comment